Lompat ke konten

Sejarah kerajaan Samudra Pasai : kehidupan politik, sosial, ekonomi, budaya dan keruntuhan

Sebenarnya Kerajaan Samudra Pasai sudah ada sejak tahun 1128 dengan nama Kerajaan Samudra. Pendirinya adalah Nasimuddin al-Kamil dari Mesir. Namun karena pusat pemerintahannya dipindah ke Pasai, lalu namanya diganti Samudra Pasai.

Pada perkembangannya, kerajaan ini mengalami perubahan setelah dinasti Fatimah dikalahkan oleh dinasti Mamuluk. Dinasti Fatimah beraliran Syiah sedangkan dinasti Mamuluk beraliran Syafi’i. Kerajaan Samudra Pasai juga mengalami perubahan dari islam beraliran Syiah menjadi islam beraliran Syafi’i ketika Samudra Pasai dipimpin oleh Sultan Malik as-Saleh.

Raja pertama kerajaan Samudra Pasai ialah Marah Silu dengan gelar Sultan Malik as Saleh. Ia memerintah sejak tahun 1285 sampai dengan 1297 M. Tumbuhnya kerajaan Samudera Pasai, selain didukung oleh letaknya yang strategis juga adanya hasil pertanian yang menjadi komoditi ekspor, yakni lada.

Hal ini menjadikan kerajaan Samudra Pasai maju dalam pelayaran dan perdagangan dan tumbuh menjadi kerajaan maritim. Samudra Pasai akhirnya berkembang menjadi pusat perdagangan dan agama.

Adanya Samudra Pasai ini diperkuat oleh catatan Ibnu Batutah, sejarawan dari Maroko. Kronik dari orang-orang Cina pun membuktikan hal ini. Menurut Ibnu Batutah, Samudra Pasai merupakan pusat studi islam. Ia berkunjung ke kerajaan ini pada tahun 1345 – 1346. Ibnu Batutah menyebutnya sebagai “Sumutrah”, ejaan untuk Samudra, yang kemudian menjadi Sumatera.

Berdasarkan catatan Batutah, islam telah ada di Samudra Pasai sejak seabad yang lalu, jadi sekitar abad ke-12 M. Raja dan rakyat Samudra Pasai mengikuti mahzab Syafei. Setelah setahun di Pasai, Batutah segera melanjutkan pelayarannya ke Cina, dan kembali ke Samudra Pasai lagi pada tahun 1347.

Bukti lain dari keberadaan Pasai adalah ditemukannya mata uang dirham sebagai alat tukar dagang. Pada mata uang ini tertulis nama para sultan yang memerintah kerajaan. Nama-nama sultan (memerintah dari abad ke-14 hingga 15) yang tercetak pada mata uang tersebut diantaranya : Sultan Alauddin, Mansur Malik Zahir, Abu Zaid Malik Zahir, Muhammad Malik Zahir, Ahmad Malik Zahir, dan Abdullah Malik Zahir.

Kehidupan politik

Menurut Marco Polo (Venetia), raja pertama kerajaan ini adalah Marah Silu yang bergelar Sultan Malik as Saleh (1285 – 1297). Raja berikutnya berturut-turut adalah Sultan Muhammad yang bergelar Sultan Malik at Tahir I (1297 – 1326), Sultan Ahmad yang bergelar Sultan Malik at Tahir II (1326 – 1348). Tidak banyak catatan mengenai kerajaan ini kecuali yang berasal dari Ibnu Batutah yang pernah datang berkunjung tahun 1345. Ia memberitakan bahwa Samudra Pasai telah menjalin komunikasi dan hubungan diplomasi dengan kerajaan Delhi. Rajanya sangat dihormati rakyat dan menjadi pemimpin agama dengan dibantu seorang patih yang bergelar Amir.

Kehidupan Sosial Budaya

Sebagai sebuah kerajaan islam, Samudra Pasai menempatkan ajaran agama islam sebagai nilai kehidupan sehari-hari. Sultan merupakan figur sentral bagi rakyat, bahkan secara berkala ia berkeliling keberbagai wilayah kekuasaannya selepas salat Jum’at. Sultan sering turun langsung menemui rakyat dan mendengarkan pendapatnya. Selain itu, sultan senantiasa didampingi oleh para ulama dan pemikir islam yang membimbing kehidupan sultan dan rakyatnya.

Kehidupan ekonomi

Kehidupan ekonomi kerajaan Samudra Pasai banyak dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan dan kedudukannya sebagai bandar pelabuhan. Apalagi pengaruh Pasai semakin luas karena didukung oleh armada laut yang kuat. Komoditas yang diperdagangkan antara lain lada, kapur barus dan emas. Bahkan, Kerajaan samudra pasai telah menggunakan alat tukar dirham.

Keruntuhan kerajaan Samudra Pasai

Pada abad ke-16, bangsa Portugis memasuki perairan Selat Malaka dan berhasil menguasai Samudra Pasai pada 1521 hingga tahun 1541. Selanjutnya wilayah Samudra pasai menjadi kekuasaan kerajaan Aceh yang berpusat di Bandar Aceh Darussalam. Waktu itu yang menjadi raja di Aceh adalah Sultan Ali Mughayat.

Daftar pustaka

Listiyani, Dwi Ari. 2009. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Wardaya. 2009. Cakrawala Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI (Program IPS). Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Suwito, Triyono. 2009. Sejarah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen pendidikan Nasional.

Ismawati, Nursiwi. 2009. Sejarah Kelas XI Untuk SMA/MA Program Bahasa. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

1 tanggapan pada “Sejarah kerajaan Samudra Pasai : kehidupan politik, sosial, ekonomi, budaya dan keruntuhan”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *