Lompat ke konten

Pola hereditas – pengertian & pembahasan contoh soal

Postingan ini membahas tentang pola hereditas yang mencakup pengertian dan pembahasan contoh soal. Pola hereditas merupakan salah satu materi pelajaran biologi SMA kelas XII. Mudah-mudahan artikel ini dapat membantu anda memahami pola hereditas.

Pengertian hereditas

Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen atau secara sosial. Hereditas mempunyai istilah-istilah yang cukup untuk diketahui, yaitu sebagai berikut:

  1. Sifat dominan yaitu sifat yang muncul pada keturunan yang pertama.
  2. Sifat represif yaitu sifat yang tidak muncul pada keturunan pertama. Sifat represif baru muncul jika terjadi persilangan dari keturunan pertama.
  3. Monohibrid adalah pembastaran dengan satu sifat beda.
  4. Dihibrid adalah pembastaran dengan dua sifat beda.
  5. Sifat beda dinyatakan dalam gen dominan dengna simbol huruf besar dan gen represif ditulis dengan huruf kecil.
  6. Genotif adalah sifat yang tidak nampak namun mampu menentukan hasil turunan.
  7. Fenotif adalah sifat yang nampak.

Hukum pewarisan sifat pada organisme dijelaskan dalam hukum Mendel. Penyimpangan semu hukum Mendel sebagai berikut:

  1. Polimeri adalah pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri tetapi mempengaruhi bagian yang sama pada suatu organisme. Hasil percobaan fenotif 15 : 1.
  2. Kriptomeri adalah hilangya pengaruh faktor dominan dan baru kelihatan pengaruhnya apabila bersama-sama dengan faktor dominan lainnya. Hasil fenotif 9 : 3 : 4
  3. Epistasi dan hipostasi adalah gen dominan / represif yang menutupi gen dominan / represif lainnya. Perbandingan fenotif 12 : 3 : 1.
  4. Gen komplementer dengan perbandingan fenotif 9 : 7.

Hereditas juga terjadi pada manusia yang terdiri dari:

  1. Jenis kelamin, ditentukan oleh kromosom X dan Y. XX = perempuan dan XY = laki-laki.
  2. Buta warna yaitu penyakit oleh gen represif yang terpaut pada kromosom X saja. XX = wanita normal, XBWX = wanita karier, XBWXBW = wanita buta warna, XY = laki-laki normal, XBWY = laki-laki buta warna.
  3. Hemofilia yaitu kelainan darah dimana darah sukar membeku.
  4. Golongan darah
  5. Albino yaitu kelainan akibat kulit tidak mampu memproduksi pigmen kulit.
  6. Gangguan mental, yang termasuk gangguan mental adalah debil, imbesil dan idiot.

Pembahasan contoh soal pola hereditas

Contoh soal 1 (UN 2018)

Jumlah gamet yang dihasilkan oleh individu yang memiliki gen WwXxYyZz adalah…
A. 32
B. 16
C. 8
D. 4
E. 2

Pembahasan

Gen WwXxYyZz mempunyai 4 sifat beda atau n = 4. Dengan demikian jumlah gamet = 2n = 24 = 2 x 2 x 2 x 2 = 8. Soal ini jawabannya B.


Contoh soal 2 (UN 2017)

Persilangan Drosophila tubuh sayap panjang (AABB) dengan individu yang memiliki warna abu-abu sayap pendek (aabb). Jika A dan B terpaut dan a dan b terpaut maka F1 didapatkan AaBb (tubuh hitam sayap panjang). Jumlah gamet F1 yang terbentuk adalah…
A. 2
B. 4
C. 6
D. 8
E. 10

Pembahasan

Karena A dan B terpaut dan a dan b terpaut maka gamet AaBb adalah AB dan ab atau jumlahnya 2. Jadi soal ini jawabannya A.


Contoh soal 3 (UN 2019)

Untuk mendapatkan varietas unggul dilakukan penyilangan padi dengan kualitas beras pulen tapi tidak tahan hama (PPhh) dengan padi kualitas beras pera tahan hama (ppHH). Hasil persilangannya tampak pada diagram berikut:

diagram persilangan
Diagram persilangan soal nomor 3

Jika F1 disilangkan dengan pagi bergenotif dan fenotif tertentu akan menghasilkan keturunan F2 seperti pada diagram, yaitu padi dengan kualitas beras pulen tahan hama (PPHH, PPHh, PpHH dan PpHh). Kemungkinan genotif dan fenotif yang disilangkan dengan F1 tersebut adalah…
A. pphh – pera tidak tahan hama
B. ppHH – pera tahan hama
C. PpHh – pulen tahan hama
D. PpHH – pulen tahan hama
E. PPHH – pulen tahan hama

Pembahasan

Pada soal ini diketahui:

  • Gen P = pulen
  • Gen p = pera
  • Gen H = tahan hama
  • Gen h = tidak tahan hama

Agar F2 hasilnya PPHH, PPHh, PpHH, dan PpHh maka fenotif F1 PpHh disilangkan dengan PPHH. Pembuktiannya sebagai berikut:

Persilangan fenotif PpHh dengan PPHH

Jadi hasil persilangan F2 adalah PPHH, PPHn, PpHH dan PpHh. Jadi soal ini jawabannya D.


Contoh soal 4 (UN 2019)

Orang yang tuli juga biasanya bisu. Hal ini dikarenakan sifat bisu tuli dikendalikan oleh gen D dan E secara bersamaan. Apabila salah satu gen tersebut tidak muncul, maka muncul sifat bisu tuli.

Seorang laki-laki bisu tuli (Ddee) menikah dengan seorang wanita normal (DdEE) maka persentase fenotif kemungkinan anak-anak mereka bisu tuli adalah…
A. 12,5 %
B. 25 %
C. 37,5 %
D. 62,5 %
E. 100 %

Pembahasan

Hasil persilangan Ddee dengan DdEE sebagai berikut:

Hasil persilangan parental
Hasil persilangan parental Ddee dengan DdEE

DDEe dan DdEe = normal dan ddEe = bisu tuli. Jadi persentase kemungkinan anak-anak mereka bisu tuli adalah 1/4 x 100 % = 25 %. Soal ini jawabannya B.


Contoh soal 5 (UN 2018)

Tikus rambut hitam ekor panjang (HHPP) disilangkan dengan tikus rambut putih ekor pendek (pphh). Pada F2, berapa kemungkinan munculnya tikus yang mempunyai fenotif yang sama dengan induk yang dominan apabila F1 dikawinkan dengan sesamanya?
A. 6,35%
B. 18,75 %
C. 25 %
D. 56,25 %
E. 100 %

Pembahasan

Hasil persilangan fenotif PpHh dengan PpHh
Hasil persilangan fenotif PpHh dengan PpHh

Jumlah tikus yang mempunyai fenotif yang sama dengan induk yang dominan ada 9 yaitu PPHH, PPHh, PpHH, PpHh, PPHh, PpHh, PpHH, PpHh, PpHh. Jadi persetasenya adalah 9/16 x 100 % = 56,25 %. Jadi soal ini jawabannya D.


Contoh soal 6 (UN 2017)

Tanaman gandum bulir banyak kulit keriput (AAbb) disilangkan dengan tanaman gandum bulir sedikit kulit halus (aaBB) disilangkan sesamanya didapatkan keturunan F1 bulir banyak kulit halus (AaBb), kemudian antar F1 disilangkan menghasilkan F2. Berapa persen individu yang memiliki genotif double heterozigot (AaBb)?
A. 56,25 %
B. 50 %
C. 25 %
D. 18,75 %
E. 6,25 %

Pembahasan

Gen AaBb mempunyai gamet AB, Ab, aB dan ab. Jika antar F1 disilangkan maka hasilnya F2 sebagai berikut:

Hasil persilangan gamet AB Ab aB dan ab
Hasil persilangan gamet AB Ab aB dan ab

Jumlah AaBb ada 4 sehingga persentasenya 4/16 x 100 % = 25 %. Jadi soal ini jawabannya C.


Contoh soal 7 (UN 2017)

Perhatikan persilangan berikut

Hasil persilangan ayam
Hasil persilangan ayam jantan berpial Ros dengan ayam betina berpial biji

Keterangan:

  • rrP- = biji
  • R-pp = ros
  • R-P- = walnut
  • rrpp = bilah

Jika keturunan F1 (RrPp = walnut) disilangkan sesamanya (RrPp), kemungkinan fenotif yang muncul dari persilangan tersebut adalah…
A. 9 walnut : 3 Ros : 3 Biji : 1 bilah
B. 9 walnut : 3 Ros : 3 bilah : 1 biji
C. 9 walnut : 3 biji : 3 bilah : 1 ros
D. 9 biji : 3 walnut : 3 ros : 1 bilah
E. 9 ros : 3 walnut : 3 biji : 1 bilah

Pembahasan

Gen RrPp mempunyai gamet RP, Rp, rP dan rp jadi jika disilangkan sesamanya maka hasilnya sebagai berikut:

Hasil persilangan gamet RP Rp rP dan rp
Hasil persilangan gamet RP Rp rP dan rp

Berdasarkan hasil persilangan tersebut diperoleh:

  • Jumlah walnut R-P- = 9
  • Jumlah Ros R-pp = 3
  • Jumlah biji rrP- = 3
  • Jumlah bilah rrpp = 1

Jadi soal ini jawabannya A.


Contoh soal 8 (UN 2018)

Perhatikan diagram persilangan berikut:

Hasil persilangan linaria marocana merah

Rasio fenotip antara ungu : putih : merah pada F2 adalah…
A. 3 : 2 : 3
B. 6 : 2 : 8
C. 9 : 3 : 4
D. 9 : 4 : 3
E. 12 : 3 : 1

Pembahasan

Contoh kriptomeri adalah persilangan bunga Linaria Marocana merah sehingga perbandingan F2 yaitu 9 : 3 : 4. Soal ini jawabannya C.


Contoh soal 9 (UN 2014)

Seorang laki-laki normal menikah dengan wanita karier buta warna.
P1 : XY >< XXcb
F1 : XXcb, XX, XcbY, XY

Jika anak perempuannya yang normal menikah dengan laki-laki buta warna, kemungkinan fenotif anak yang lahir dari perkawinan tersebut adalah…
A. 25 % perempuan normal
B. 50 % perempuan karier
C. 50 % laki-laki buta warna
D. 75 % laki-laki normal
E. 100 % laki-laki normal

Pembahasan

Wanita normal menikah dengan laki-laki buta warna maka fenotifnya:
XX >< XcbY
XcbX, XY, XcbX, XY

Jadi 50 % perempuan karier atau 50 % laki-laki normal. Jadi soal ini jawabannya B.


Contoh soal 10

Seorang ibu bergolongan darah AB kawin dengan laki-laki bergolongan darah O, maka peluang anaknya yang bergolongan darah…
A. AB sebesar 50 %
B. O sebesar 50 %
C. B sebesar 50 %
D. A sebesar 25 %
E. A sebesar 75 %

Pembahasan

IA IB >< IO
IA IO dan IB IO

Jadi golongan darah anak yang lahir A atau B dengan kemungkinan golongan darah A sebesar 50 % atau golongan darah B sebesar 50 %. Jadi soal ini jawabannya C.


Contoh soal 11 (UN 2018)

Perhatikan silsilah keluarga berikut!

Silsilah keluarga

Berdasarkan bagan tersebut, genotif individu (1) dan (2) adalah…
A. XX dan XBWY
B. XX dan XY
C. XXBW dan XBWY
D. XXBW dan XY
E. XBWXBW danXBWY

Pembahasan

Pembahasan soal pola hereditas silsilah keluarga
Pembahasan soal nomor 11

Jadi soal ini jawabannya B.


Contoh soal 12

Pada perkawinan, ayah bergolongan darah AB dan ibu bergolongan darah AB, kemungkinan golongan darah pada keturunan yang dihasilkan adalah…
A. golongan darah A, B dan AB
B. golongan darah A dan B
C. golongan darah AB
D. golongan darah O
E. golongan darah O, A, B dan AB

Pembahasan

IA IB >< IA IB
IA IA , IA IB, IA IB, IB IB

Jadi keturunan yang dihasilkan bergolongan darah A, B dan AB. Soal ini jawabannya A.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *