Lompat ke konten

9 Contoh soal hukum dasar kimia dan pembahasannya

Contoh soal hukum dasar kimia nomor 1

Suatu reaksi A + B → C + D, jika massa A, B, dan C berturut-turut adalah 5 g, 7 g, dan 9 g, berapakah massa D menurut hukum Lavoisier.

Pembahasan

Hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa menyatakan massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Jadi, menurut hukum ini diperoleh hasil sebagai berikut.

  • mA + mB = mC + mD
  • 5 g + 7 g = 9 g + mD
  • 12 g = 9 g + mD
  • mD = 12 g – 9 g = 3 g

Jadi massa D = 3 gram.


Contoh soal hukum dasar kimia nomor 2

Perbandingan massa magnesium dan oksigen adalah 3 : 2. Jika 5 gram magnesium direaksikan dengan 4 gram oksigen, tentukan:
a. unsur yang habis terlebih dahulu dan unsur yang tersisa
b. massa magnesium oksida yang terbentuk.

Pembahasan

Jawaban soal (a) sebagai berikut.

Bagi massa setiap unsur dengan angka perbandingannya (massa magnesium dibagi dengan 3 dan massa oksigen dibagi dengan 2) hasilnya sebagai berikut.

  • Massa magnesium = \frac {5 g} {3} = 1,666 g
  • Massa oksigen = \frac {4 g} {2} = 2 g

Ambil nilai terkecil yaitu 1,666 g. Lalu kalikan dengan angka perbandingan masing-masing unsur (disebut dengan massa yang bereaksi).

  • Massa magnesium yang bereaksi = 1,666 g x 3 = 5 gram
  • Massa oksigen yang bereaksi = 2 g x 1,666 = 3,33 gram

Kemudian hitung massa yang bersisa (massa mula-mula – massa yang bereaksi)

  • Massa magnesium yang bersisa = 5 g – 5 g = 0
  • Massa oksigen yang bersisia = 4 g – 3,33 g = 0,67.

Dari hasil tersebut, maka unsur yang habis terlebih dahulu adalah magnesium, karena sisanya = 0. Sedangkan yang bersisa adalah oksigen sebesar 0,67 g.

Jawaban soal (b) sebagai berikut.

Massa magnesium oksida yang terbentuk = jumlah massa unsur yang bereaksi.

  • Massa magnesium oksida = massa magnesium yang bereaksi + massa oksigen yang bereaksi
  • Massa magnesium oksida = 5 g + 3,33 g = 8,33 g

Contoh soal hukum dasar kimia nomor 3

Sepuluh gram tembaga dengan empat gram belerang membentuk tembaga(II)sulfida. Perbandingan massa tembaga dan belerang dalam senyawa itu adalah 2 : 1. Berapa gram tembaga(II)sulfida yang terbentuk?.

Pembahasan

Sama seperti nomor (1), bagi setiap unsur dengan angka perbandingannya (massa tembaga dibagi 2 dan massa belerang dibagi 1), dan hasilnya sebagai berikut.

  • Massa tembaga = \frac {10 g} {2} = 5 g.
  • Massa belerang = \frac {4 g} {1} = 4 g

Lalu ambil nilai terkecil yaitu 4 g, kalikan dengan angka perbandingan masing-masing unsur (disebut massa unsur yang bereaksi).

  • Massa tembaga yang bereaksi = 4 g x 2 = 8 g.
  • Massa belerang yang bereaksi = 4 g x 1 = 4 g

Massa tembaga(II) sulfida = massa tembaga yang bereaksi + massa belerang yang bereaksi = 8 g + 4 g = 12 g.


Contoh soal hukum dasar kimia nomor 4

Perbandingan massa karbon dengan massa oksigen dalam CO2 adalah 3 : 4. Berapakah massa masing-masing unsur yang terdapat dalam 28 gram gas karbon dioksida?.

Pembahasan

Jumlah perbandingan = 7. Jadi cara menjawab soal ini sebagai berikut.

  • Massa karbon = \frac {3} {7} x massa CO2
  • Massa karbon = \frac {3} {7} x 28 gram = 12 g
  • Massa oksigen = \frac {4} {7} x massa CO2
  • Massa oksigen = \frac {4} {7} x 28 gram = 16 g

Contoh soal hukum dasar kimia nomor 5

Massa nitrogen dalam NO2 dan NO4 adalah sama. Jika massa O dalam NO2 sebesar 14 gram, berapakah massa O dalam NO4?.

Pembahasan

Massa O dalam NO2
Jumlah atom O dalam NO2
=
Massa O dalam NO4
Jumlah atom O dalam NO4

14 g
2
=
Massa O dalam NO4
4

→ Massa O dalam NO4 =
14 g x 4
2
= 28 g

Contoh soal hukum dasar kimia nomor 6

Bila dua unsur, S dan O, dapat membentuk dua senyawa, yaitu SO2 dan SO3, bagaimanakah perbandingan massa unsur S dan O pada senyawa pertama dan kedua? (Ar S = 32 dan O = 16).

Pembahasan

Perbandingan S dan O dalam SO2 sebagai berikut.

  • S : O = Ar S : (2 x Ar O)
  • S : O = 32 : (2 x 16)
  • S: O = 32 : 32 = 1 : 1

Perbandingan S dan O dalam SO3 sebagai berikut.

  • S : O = Ar S : (3 x Ar O)
  • S : O = 32 : (3 x 16)
  • S: O = 32 : 48 = 2 : 3

Contoh soal hukum dasar kimia nomor 7

Perhatikan persamaan reaksi berikut.
2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (g)
Hitunglah volume gas hidrogen dan gas oksigen yang diperlukan untuk membuat 60 liter air.

Pembahasan

Volume gas hidrogen sebagai berikut.

→ Volume H2 =
koefisien H2
Koefisin H2O
x volume H2O
→ Volume H2 =
2
2
x 60 L = 60 L

Volume gas oksigen sebagai berikut.

→ Volume O2 =
koefisien O2
Koefisin H2O
x volume H2O
→ Volume O2 =
1
2
x 60 L = 30 L

Contoh soal hukum dasar kimia nomor 8

Berapa liter uap air yang terbentuk dari 4 liter gas H2 dan 2 liter gas O2? Tuliskan persamaan reaksinya.

Pembahasan

Persamaan reaksi : 4H2 + 2O2 → 4H2O

Maka volume 4H2O sebagai berikut.

→ Volume H2O =
koefisien H2O
Koefisin H2
x volume H2
→ Volume O2 =
4
4
x 4 L = 4 L

Jika menggunakan koefisien O2 maka hasilnya sebagai berikut.

→ Volume H2O =
koefisien H2O
Koefisin O2
x volume O2
→ Volume O2 =
4
2
x 2 L = 4 L

Jadi menggunakan koefisien H2 atau O2 hasilnya sama yaitu volume H2O = 4 L.


Contoh soal hukum dasar kimia nomor 9

Perhatikan persamaan berikut.
CH4 (g) + 2 O2 (g) → CO2 (g) + 2H2O (g)
Hitunglah volume gas oksigen yang dibutuhkan untuk membakar gas metana jika volume gas metana 10 liter dan berapa volume gas CO2 dan gas H2O yang terbentuk?.

Pembahasan

Volume gas oksigen sebagai berikut.

→ Volume O2 =
koefisien O2
Koefisin CH4
x volume CH4
→ Volume O2 =
2
1
x 10 L = 20 L

Volume CO2 sebagai berikut.

→ Volume CO2 =
koefisien CO2
Koefisin CH4
x volume CH4
→ Volume CO2 =
1
1
x 10 L = 10 L

Volume H2O sebagai berikut.

→ Volume H2O =
koefisien H2O
Koefisin CH4
x volume CH4
→ Volume H2O =
2
1
x 10 L = 20 L

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *