Lompat ke konten

Jenis pengangguran dan cara mengatasinya

Pengangguran di Indonesia merupakan masalah yang besar, bahkan tinggi rendahnya pengangguran suatu negara dapat dijadikan tolok ukur kemakmuran suatu bangsa. Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja/mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Adanya pengangguran akan mengurangi pendapatan masyarakat sehingga berakibat tingkat kemakmuran negara berkurang. Pengangguran juga dapat menimbulkan berbagai macam masalah ekonomi dan sosial, masalah konsumsi, kesehatan serta prospek pembangunan dimasa yang akan datang.

Adapun dampak pengangguran terhadap kegiatan ekonomi antara lain sebagai berikut:

  1. Kegiatan produksi terhambat, karena menurunnya output yang dihasilkan dan kualitas dari output tersebut, sehingga dapat menurunkan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita.
  2. Kegiatan distribusi kurang lancar, karena apabila output yang dihasilkan oleh suatu perusahaan kualitasnya rendah, maka barang tersebut tidak akan laku dipasaran, baik pasar di dalam negeri maupun di luar negeri, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi rendah.
  3. Kegiatan konsumsi berkurang, karena barang yang diperlukan oleh konsumen tidak terpenuhi oleh produsen. Apabila produsen tidak mampu untuk memproduksi suatu barang, maka akan terjadi kelaparan.

Jenis-jenis pengangguran

Jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya

Pengangguran tidak hanya menjadi masalah bagi pribadi yang bersangkutan tetapi juga bagi negaranya. Macam-macam pengangguran ditinjau dari penyebabnya antara lain sebagai berikut.

  • Pengangguran konjungtor

Pengangguran konjungtor adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan dalam kegiatan perekonomian. Pada waktu kondisi perekonomian mengalami kelesuan, maka permintaan akan barang dan jasa menurun, akibatnya jumlah produksi harus dikurangi. Hal ini berarti perusahaan akan mengurangi jumlah tenaga kerjanya, sehingga banyak tenaga kerja yang tidak dapat bekerja.

Tingkat pengangguran konjungtor akan semakin meningkat pada masa resesi ekonomi. Hal ini disebabkan karena jumlah orang yang kehilangan pekerjaan terus meningkat dan dibutuhkan lebih lama lagi untuk mendapatkan pekerjaan.

  • Pengangguran teknologi

Pengangguran teknologi yaitu pengangguran yang disebabkan penggunaan teknologi seperti mesin-mesin modern, sehingga mengurangi penggunaan tenaga kerja manusia. Mengolah sawah yang tadinya dikerjakan beberapa orang diganti dengan penggunaan traktor, maka sebagian buruh tani tersebut menganggur.

  • Pengangguran musiman
Petani hanya bekerja pada saat musim bercocok tanam dan musim panen
Sumber gambar: pixabay

Pengangguran musiman merupakan pengangguran yang disebabkan oleh pengaruh musim. Misalnya petani akan bekerja hanya pada saat musim bercocok tanam dan musim panen. Akan tetapi setelah musim tersebut habis petani akan menganggur.

  • Pengangguran struktural

Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan dalam struktur perekonomian. Misalnya adanya perubahan struktur dari agraris menjadi industri. Hal ini berarti ada peralihan dari tenaga sektor pertanian ke sektor industri. Tenaga kerja yang tidak bisa mengikuti perubahan tersebut akan menganggur.

  • Pengangguran friksional

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja. Kesulitan-kesulitan tersebut disebabkan karena letak geografis dan kurangnya informasi yang diperoleh pelamar. Terkadang pelamar tidak mengetahui dimana ada lowongan dan pengusaha tidak mengetahui dimana tersedia tenaga kerja.

Pengangguran friksional juga dapat diakibatkan karena pencari kerja ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Misalkan tuan A bekerja diperusahaan X. Tuan A tidak puas dengan fasilitas dari pekerjaannya sehingga ia memutuskan keluar dari perusahaan X untuk mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Maka tuan A dalam masa mencari pekerjaan yang lebih baik dinamakan pengangguran friksional.

  • Pengangguran Voluntary

Pengangguran jenis ini terjadi karena adanya orang yang sebenarnya dapat bekerja, namun orang tersebut dengan sukarela untuk tidak bekerja karena ia mendapatkan warisan dari orang tuanya ataupun faktor lain yang menyebabkan ia tidak perlu bekerja.

Jenis pengangguran berdasarkan sifatnya

  • Pengangguran terselubung

Pengangguran terselubung merupakan tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu, misalkan karena tidak memperoleh suatu pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Contoh, Seorang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program Teknologi Pertanian, karena suatu hal terpaksa bekerja sebagai pelayan toko, yang sebenarnya tidak sesuai dengan bakat dan keterampilannya.

  • Pengangguran terbuka

Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak memiliki pekerjaan. Ada yang sudah berusaha secara maksimal tapi belum mendapatkan pekerjaan, tetapi ada juga yang tidak berusaha mencari pekerjaan karena malas.

  • Setengah menganggur

Setengah menganggur adalah orang yang bekerjanya kurang dari 14 jam per minggu.

Cara mengatasi pengangguran

Kenyataan menunjukkan bahwa masalah pengangguran merupakan masalah yang berdampak buruk pada aktivitas perekonomian masyarakat, baik pada kegiatan produksi, distribusi maupun konsumsi. Oleh karena itu, usaha-usaha untuk mengatasi pengangguran harus dilakukan secara terus-menerus.

Adapun cara mengatasi pengangguran antara lain sebagai berikut:

  1. Memperluas lapangan pekerjaan, dengan membuka lapangan kerja baru baik dibidang pertanian, industri, perdagangan dan jasa.
  2. Meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga para lulusan sudah siap pakai untuk menjadi tenaga yang terampil.
  3. Meningkatkan kualitas tenaga kerja, dengan memberikan pendidikan keterampilan melalui pendidikan formal dan informal.
  4. Memberikan kesempatan kerja ke luar negeri, melalui penyaluran Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
  5. Mendorong tumbuh kembangnya usaha-usaha atau industri rumah tangga.
  6. Memberikan peranan KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.

Daftar pustaka

Ismawanto. Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta, 2009.

Kusumawardani. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta, 2009.

Nur Aisyah, Mimin. Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta, 2009.

Sukardi. Ekonomi Untuk SMA/MA kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2009.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *